Informasi menarik ini berawal dari cerita suami dan mertua saya yang kampungnya melewati desa Atar ini, kalau Tegal terkenal dengan warteg(warung Tegal) asal pengusaha warung makanan seba murah yang akrab disebut dengan warteg.
Contohnya di Bandung, mungkin 50% pengusaha fotocopy yang tersebar di sekitar kampus-kampus berasal dari desa Atar dan banyak juga pengusaha fotocopy dari desa ini yang sudah naik level menjadi supplier dan importir mesin fotocopy rekondisi layak pakai serta sparepat mesin fotocopy.
Kabar desa Atar asal pengusaha fotocopy ini sudah diketahui oleh banyak masyarakat Sumatera Barat, bahkan ada juga sebagian masyarakat menjuluki desa ini sebagai desa fotocopy karena mayoritas masyarakatnya di perantauan menjalankan usaha dibidang ini, hal menarik lainnya dari desa ini adalah ketika liburan idul fitri akan banyak mobil pribadi nan kinclong parkir di pinggir jalan disekitar desa atar bahkan di beberapa kesempatan membuat macet jalanan, hal ini dikarenakan desa Atar ini terletak di sisi bukit, pebisnis fotocopy yang sukses di perantauan berbondong-bondong pulang kampung untuk berlebaran di kampung halaman terpaksa memarkir mobil di pinggir jalan raya.
Keunikan lainnya adalah dibangunnya sebuah tugu yang menyerupai mesin fotocopy yang diberi nama tugu Fotocopy, tugu unik ini dibangun dengan dana patungan pengusaha fotocopy di perantauan sebagai simbol bahwa usaha fotocopy sudah bisa mengangkat perekonomian mereka.
Kenapa Masyarakat Usaha Fotocopy?
Menurut kisah yang beredar, usaha fotocopy ini tidak sengaja digeluti oleh masyarakat Atar. Masyarakat desa terpaksa mencari ide usaha lain karena desa mereka terletak di perbukitan sehingga tidak mungkin untuk bertani, dari kesulitan itulah mereka mencari usaha lain untuk menjalankan roda perekonomian.