Diposting oleh On 18.54 with No comments

Kisah Romantis Presiden Kita, Dari Sokearno Sampai Jokowi- Lagi berkeliaran di dunia maya, eh ada artikel menarik di sebuah forum, artikel menceritakan tentang kisah romantis mantan presiden Indonesia dari Soekarno sampai SBY dan ada juga kisah romantis perjalanan cinta Presiden Jokowi.

Presiden, adalah orang nomor satu di Indonesia, mereka juga manusia dan punya cinta yang menghadirkan kisah-kisah romantis, bagaimana perjalanan romantis sosok mantan presiden dan presiden saat ini? Cekidot.....

Kisah Romantis Sokarno dan Hartini: Cinta Sayur Lodeh...

Siapa yang tak mengenal bapak proklamator ini? namanya terdengar sampai ke mancanegara, dibalik ketegasannya ternyata ada kisah manis perjalanan cinta antara Soekarno dan Hartini.

Kisah cinta soekarno dengan istri ketiganya Hartini sangat menarik, mereka dipertemukan oleh sayur lodeh salah satu makanan favorit soekarno. Pertemuan keduanya berawal dari pertemuan di sala tiga pada tahun 1952, saaat itu Soekarno sedang perjalanan menuju Yogyakarta untuk acara peresmian mesjid Syuhada.

dan beliau terlebih dulu singgah di Salatiga. Meskipun hanya singgah sebentar, pemerintah dan warga setempat menyambut kedatangan presidennya itu dengan sukacita. Bung Karno dan rombongannya dijamu makan siang. Hartini termasuk di antara ibu-ibu yang menghindangkan hidangan makan siang untuk Bung Karno tersebut. Hartini saat itu memiliki tugas untuk membuat menu makan siang, yaitu sayur lodeh. Tak disangka, sayur lodeh khas Salatiga itu yang akhirnya membuat Hartini bertemu dengan Soekarno untuk pertama kalinya.

Ketika selesai menikmati jamuan di Kantor walikota tersebut, Bung Karno menyempatkan diri bertanya, “Siapa yang masak sayur lodeh yang enak ini. Saya ingin mengucap terima kasih kepadanya.”

Dalam buku Srihana-Srihani Biografi Hartini Sukarno, terpapar pengakuan Hartini ihwal momen yang kemudian mengubah jalan hidupnya, di rumah Walikota Salatiga. Ia mengaku, gugup dan senang ketika maju dan mengulurkan tangan kepada Bung Karno. Hartini ingat betul, Bung Karno menjabat tangan Hartini begitu hangat. Bung Karno benar-benar terkesiap oleh kecantikan Hartini dengan segala kelebihannya sebagai sesosok perempuan. Sambil tetap memegang tangan Hartini, Bung Karno bertanya basi, “Rumahnya di mana? Anaknya berapa? Suami?”

Demi waktu, hari itu Sukarno jatuh cinta kepada Hartini pada pandangan pertama. Itu pula yang dikatakan Sukarno di kemudian hari dalam surat-surat cintanya kepada Hartini.

Tahun 1953, tercatat sebagai pertemuan kedua antara Bung Karno dan Hartini di Candi Prambanan. Akhirnya, setelah satu tahun berhubungan cinta melalui surat dan sedikit pertemuan, akhirnya Hartini menerima pinangan Bung Karno, dengan segala konsekuensi yang telah dipikirkannya. Apalagi, benih-benih cinta yang disemai Bung Karno, memang telah tumbuh subur di hati Hartini. Hartini begitu mengagumi Bung Karno, terlebih setelah bertubi-tubi menerima kiriman surat cinta, dalam bahasa yang begitu indah, serta diselang-seling sisipan mutiara kata dalam bahasa Belanda dan Inggris.

Jawaban Hartini, “Ya… dalem bersedia menjadi istri Nandalem” (Ya, saya bersedia menjadi istri tuan), tapi dengan syarat, Ibu Fat tetap first lady, saya istri kedua. Saya tidak mau Ibu Fat diceraikan, karena kami sama-sama wanita.”

Akhirnya, perjuangan Soekarno mendapatkan cinta Hartini bermuara ketika Soekarno dan Hartini akhirnya menikah di Istana Cipanas, 7 Juli 1953.

Suatu pribadi yang sangat luhur, dibalik cinta yang besar Hartini terhadap Bung Karno, namun naluri sebagai sesama wanita masih begitu lekat dalam hatinya.

Referensi 
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »